Pengertian Rokok Herbal Nano
Pengertian rokok herbal nano adalah silinder kertas berisi tembakau, bahan herbal yang merupakan bahan aktif yang memiliki zat dan efek farmakologi , yang telah diimplementasi teknologi nano ciggaretes.
Dalam
Ensiklopedia,pengertian "ROKOK" adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Menurut
Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)-WHO, produk tembakau adalah
produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari daun tembakau
sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai rokok yang
dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot. Produk tembakau
khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan
pipa, tembakau yang disedot, dan tembakau tanpa asap.
Herbal merupakan istilah sehari-hari yang lekat di sekitar kita.Istilah Herbal
dalam dunia pengobatan memiliki makna yang luas, yaitu segala jenis
tumbuhan dan seluruh bagian-bagiannya yang mengandung satu atau lebih
bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat (therapeutic). Di
dalam herbal atau tanaman obat itu terdapat kumpulan zat-zat yang
memiliki beberapa efek farmakologi karena komposisi kandungan yang
terdapat dalam tanaman obat itu bersifat konstruktif yaitu bersifat
membangun organ, sel dan sistem tubuh.
Bersama ahli kimia-fisika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB)
Dr.Gretta Zahar, Sutiman melakukan penelitian tentang Divine Kretek
sejak tahun 2005. Divine kretek merupakan hasil pendekatan berfikir Nano
Sain yang membangun konsep hubungan berbagai penyakit ini dengan kadar
logam Hg+metal (logam merkuri) di dalam tubuh. Menurut Prof Sutiman,
dari hasil penelitian yang dilakukannya, Kelompok Nano Sain yang
beranggotakan beberapa peneliti dari bidang kedokteran, kimia dan fisika
ini menciptakan Divine Kretek yang berfungsi sebagai pengendali bahaya
radikal bebas dan logam merkuri dalam darah.
Bahan Baku Rokok Herbal Nano
Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh( A.bilimbi) atau dikenal juga
dengan nama belimbing sayur adalah salah satu jenis belimbing yang
memiliki rasa asam dibandingkan jenis belimbing lainnya. Pohon belimbing
diperkirakan berasal dari daerah maluku dan telah menyebar di wilayah
lain di Indonesia dan juga terdapat dibeberapa Negara seperti Malaysia,
Myanmar, Filipina dan Srilanka. Dalam belimbing wuluh terutama pada
bagian buahnya, terkandung beberapa zat /senyawa kimia antara lain
glukosid, tanin, asam format, peroksida, saponin, kalsium oksalat,
sulfur, dan kalium sitrat.
Banyak sekali manfaat belimbing wuluh, diantaranya sebagai berikut :
1.Buah belimbing wuluh : bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, obat jerawat, panu, obat sakit gigi dan gusi bengkak, melancarkan percernaan,peluruh kencing, obat batuk rejan, diabetes, mengobati kelumpuhan.
2.Bunga belimbing wuluh : Dapat mengobati batuk pada anak dan sariawan.
3.Daun belimbing wuluh: digunakan untuk mengobati penyakit gondongan, rematik dan obat sakit perut.dan juga batuk.
Bayam ( Amaranthus spp)
adalah tumbuhan sayuran yang
banyak dikonsumsi terutama daunnya sebagai sayuran hijau.Tanaman yang
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ini dikenal sebagai tanaman sayur
hanya di wilayah asia timur dan asia tenggara sehingga di kenal juga
dengan nama Chinese amaranth.
Tanaman Bayam memiliki kandungan zat besi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya. Tanaman ini tumbuh baik di wilayah beriklim hangat dan memiliki cahaya kuat. Bayam merupakan salah satu tanaman yang relatif tahan terhadap pencahayaan lansung karena termasuk tumbuhan C4.
Tanaman Bayam memiliki kandungan zat besi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya. Tanaman ini tumbuh baik di wilayah beriklim hangat dan memiliki cahaya kuat. Bayam merupakan salah satu tanaman yang relatif tahan terhadap pencahayaan lansung karena termasuk tumbuhan C4.
1. Zat yang terkandung dalam bayam yaitu vitamin C ,vitamin A, serat,asam folat dan 13 flavonoid berkhasiat menurunkan resiko kanker pada tubuh sebesar 34 %.
2. Sifat alkalinitas yang terkandung dalam bayam cukup tinggi. Hal ini menjadikan bayam baik dikonsumsi oleh para penderita penyakit inflamasi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
3. Memiliki kandungan folat yang baik. Zat ini berguna untuk mengurangi homosistein, asam amino yang terdapat dalam darah. Kandungan homosistein yang tinggi dalam darah, bisa menyebabkan resiko jantung yang tinggi. Folat juga dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan membantu pelemasan pembuluh darah.Zat lain yang terkandung dalam bayam yang memiliki fungsi sama dengan folat yaitu inositol dan choline, Kedua zat ini juga dapat membantu mencegah pengerasan pada pembuluh darah.
5. Bayam mengandung vitamin K. Vitamin ini sangat penting untuk mencegah tulang keropos. Seng, Magnesium, Fosfor dan Tembaga. Adalah mineral yang terkandung dalam bayam yang berfungsi untuk menguatkan tulang
6. Magnesium yang terkandung dalam bayam dapat membantu pencegahan komplikasi yang terjadi setelah diabetes. Dengan menkonsumsi bayam secara rutin, dapat membantu menstabilkan gula darah dalam tubuh dan mencegah dari berfluktuasi terlalu banyak.
7. Kandungan Zat besi dalam bayam dapat membantu memperbanyak sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
8. Vitamin A yang terkandung dalam bayam bermanfaat untuk memelihara mata agar tetap sehat. Selain itu, bayam juga dikenal sebagai sumber lutein, karotenoid. Zat ini dapat membantu melindungi mata dari penyakit katarak.
9. Sari bayam sangat baik untuk mencegah penyakit gusi karena mengandung banyak garam oksalat.
Daun Sirih
Bahasa latinnya Piper Betle Lynn (Charica Betle). Dikenal sebagai tanaman obat atau Fitofarmaka. Tanaman ini berasal dari India, Srilanka dan Malaysia. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas, oleh karena itu kandungan daun sirih dalam ramuan ROKOK HERBAL NANO digunakan sebagai pengganti menthol. Kandungan senyawa yang dimiliki Daun Sirih adalah minyak atsiri, cineole dan zat penyamak. Di dalam minyak atsiri terdapat minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida atau daya anti jamur. Daun sirih memiliki sifat antibiotika. Di dalam daunnya terdapat kandungan eugenol yang bersifat analgesik atau pereda nyeri. Zat ini dibutuhkan untuk membuat ramuan tradisional yang bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti Sakit mata, Eksim, Bau mulut, Kulit gatal, Menghilangkan jerawat, Pendarahan gusi, Pendarahan Hidung, Bronchitis, Batuk, Sariawan, Luka, Keputihan, Sakit jantung, Sifilis, Alergi, Diare, Sakit gigi, Sakit Jantung, mengurangi produksi ASI yang berlebihan serta kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa. |
Kayu Siwak
Dikenal juga dengan istilah Miswak. Kayu Siwak ini tumbuh di sekitar Mekkah dan Timur Tengah. Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas. |
Kayu siwak memiliki keunggulan karena terbukti mengandung
mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque,
mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak pun diketahui
memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat seperti Klorida, Pottasium,
Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl
amine, Salvadorine, Tannins, dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi
untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi.
Siwak pun mengandung minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang
segar. Zat inilah yang membuat siwak dapat menghilangkan bau pada mulut.
Sebagai pasta gigi alami, siwak juga mampu mencegah pembentukan karang
gigi. Zat anti pembusukan yang terkandung dalam siwak diyakini dapat
menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses
pembusukan.Kelebihan lainnya dari siwak adalah kemampuannya untuk turut
merangsang produksi saliva (air liur) lebih. Apalagi saliva merupakan
organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut. Atas dasar itulah
perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam
produknya. Pada tahun 1986 dan 2000, organisasi kesehatan se-dunia
merekomendasikan penggunaan siwak dalam sebuah konsensus internasional.
Dr Otaybi dari Arab Saudi dalam penelitian yang dilakukannya membuktikan
bahwa siwak memberi efek positif bagi sistem kekebalan tubuh.
Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak
mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut
Madu
Madu merupakan makanan kesehatan yang dipercaya dapat memberikan energi serta khasiat yang baik bagi tubuh. Setiap 1.000 gram madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging. Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi. Yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Kandungan yang terdapat di dalam madu adalah Air, Gula (Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Sukrosa), Mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn) Vitamin (B1, B2, B5, B6, C) dan Enzim Diatase. Komponen pembentuk madu terdiri atas Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40 mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN.Sementara basil-hasil penelitian farmakologi membuktikan bahwa madu ternyata mengandung enzim-enzim yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti: diastase, invertase, sakarase, katalase, peroksidase, dan lipase. Madu juga mengandung banyak zat-zat mineral seperti: kalsium, natrium, kalium, magnesium, besi, klor, fosfor, sulfur, dan yodium. Bahkan ada jenis madu tertentu yang mengandung uranium.Dari laporan penelitian Universitas Moskow menyebutkan bahwa, madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. unsur kandungan seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya, mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati, memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan laki-laki, mengobati leukemia dan AIDS. Madu juga menggantikan Antibiotika bagi penderita kanker, membantu menyembuhkan rematik, wasir, prostat, jantung, tukak lambung, penyakit kulit, luka bakar dan khasiat-khasiat lainnya. Adapun kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan makanan lainnya
Green Tea (Teh Hijau)
Teh (Camellia sinensis) adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Teh hijau atau dikenal dengan istilah jepang sebagai Ryokucha adalah teh yang sangat umum di Jepang sehingga bila disebut“teh” (ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah teh hijau. Konsumsi teh sendiri sebenarnya berasal dari Cina yang dimulai sekitar 4000 tahun lalu, sedangkan di Jepang sendiri mulai diperkenalkan sekitar abad ke 6. Pada awalnya teh adalah minuman bagi golongan religius di Jepang seperti para pendeta. Di masa pemerintahan Kaisar Saga (786-842M), teh mulai diperkenalkan kepada para bangsawan dan keluarga kerajaan, dan akhirnya menyebar ke masyarakat Jepang secara keseluruhan. Teh hijau banyak tumbuh di kawasan Asia. |
Unsur Polyphenol yang sama juga diketahui menurunkan kadar LDL dan memperbaiki sifat pembekuan darah yang tidak normal. Para ilmuwan di Jepang percaya bahwa antioksidan polyphenol yang terdapat pada teh hijau adalah bahan yang bertanggung jawab dalam memberikan keuntungan bagi kesehatan, yaitu mampu mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel tumor dan menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, kanker usus, sel kanker kulit, serta dapat membantu proses pencernaan melalui stimluasi peristalsis dan pembuatan cairan pencernaan. Semua teh khususnya teh hijau mengandung fluoride, suatu mineral yang dapat mencegah pertumbuhan karies gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Teh hijau juga mengandung vitamin C dosis tinggi serta hasil penelitian terakhir tentang teh hijau menunjukkan bahwa kandungan senyawa golongan tanian yang terkandung dalam teh hijau mampu mencegah dan mengobati penyakit ginjal. Sementara daunnya dapat digunakan sebagai kompres kulit yang terkena gigitan serangga, terbakar sinar matahari atau sebagai penyegar mata yang lelah.
Dari laporan penelitian Universitas Moskow menyebutkan bahwa, madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. unsur kandungan seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya, mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati, memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan laki-laki, mengobati leukemia dan AIDS. Madu juga menggantikan Antibiotika bagi penderita kanker, membantu menyembuhkan rematik, wasir, prostat, jantung, tukak lambung, penyakit kulit, luka bakar dan khasiat-khasiat lainnya. Adapun kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan makanan lainnya
Srigunggu |
---|
Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal. |
Taste Rokok Herbal Nano
Taste ROKOK HERBAL NANO yang khas bisa langsung dirasakan para perokok aktif ketika pertama kali menghisap rokok ini. Hal yang paling signifikan akan dirasakan ketika bangun tidur dan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, tubuh akan terasa lebih segar dan nafas akan terasa lebih ringan. Terapi Berhenti Merokok Sangat sulit bagi perokok berat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Karena respon metabolisme tubuh terbiasa menerima asupan nikotin dan Tar dalam jumlah tinggi, maka untuk menghentikan kebiasaan merokok dilakukan dengan cara menurunkan jumlah konsumsi rokok setiap hari. Ini bukan hal mudah bagi perokok, Rokok herbal nano memberi solusi dengan cara berhenti merokok konvensional dan menggantinya dengan Rokok Herbal Nano. Rokok Herbal Nano mengandung nikotin yang lebih rendah ketimbang rokok biasa lainnya, karena sebagian tembakau didalamnya kami ganti dengan ramuan herbal. Perokok berat bisa berhenti merokok dengan cara tetap merokok Rokok Herbal Nano.Standar Kualitas Rokok Herbal Nano
ROKOK HERBAL NANO diproduksi dengan ketelitian dan standar produksi yang tinggi. Dimana kualitas rasa, higienitas proses produksi, serta bahan baku pilihan menjadi hal penting dan selalu diutamakan dalam produksi ROKOK HERBAL NANO. ROKOK HERBAL NANO merupakan produk Rokok yang memiliki tujuan untuk memulihkan fungsi Rokok yang sebenarnya, yaitu fungsi rokok yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu ROKOK HERBAL NANO dibuat dari ramuan herbal warisan leluhur yang berkhasiat baik untuk kesehatan tubuh. Campuran ramuan herbal yang terdapat dalam ROKOK HERBAL NANO memiliki fungsi untuk : Menghilangkan kandungan zat-zat beracun serta senyawa kimia dalam bahan baku Rokok. Menciptakan rasa yang khas, original serta memiliki karakter yang kuat. Ramuan Herbal yang terkandung memiliki efek farmakologi Menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kandungan teknologi nano yang diimplementasikan mampu memberi efek positif terhadap rokok menjadi rendah resiko. Rokok Herbal Nano diproduksi dengan berbagai varian, yaitu Rokok Herbal Nano Kretek, Rokok Herbal Nano Mild, dan Rokok Herbal Nano Filter sesuai dengan campuran kandungan ramuan-ramuan herbal yang terdapat di dalamnya. ROKOK HERBAL NANO berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan dan perbaikan produksi melalui riset terhadap bahan ramuan dan bahan bakunya. Indonesia yang diberi anugerah memiliki ratusan bahkan ribuan bahan herbal harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Divisi Riset dan Pengembangan PT. Herbal Nano Internasional akan secara terus - menerus melakukan riset dan pengembangan agar dapat menghasilkan produk yang memiliki karakter dan manfaat yang luar biasa.
Selamat Menikmati
ADE ABIDIN